Kisah Hidup Mendiang Rudy Salam

Kisah Hidup Mendiang Rudy Salam


losangelesapparels - Kepergian mendiang Rudy Salam menjadi kabar duka yang mengejutkan dunia hiburan Indonesia.

Rudy Salam meninggal dunia ketika usianya menginjak 73 tahun pada Jumat (18/11) pukul 06.04 WIB di RS Harum.


Sosok Rudy Salam yang memiliki nama lengkap Rudy Sutantio Abdul Salam ini lahir di Salatiga, Jawa Tengah pada 3 Desember 1948.



Rudy merupakan kakak kandung dari aktor ternama Roy Marten dan Chris Salam.


Perjalanan cintanya berlabuh di hati aktris Marina Gardena saat mereka menikah pada 1978 dan dikaruniai dua anak, yakni Runa Salam dan Rama Prakarsa Salam.


Di lain hal, mendiang Rudy pertama kali memulai debut karier di dunia seni peran ketika membintangi film berjudul Jakarta Jakarta pada 1977.


Dilansir dari berbagai sumber, Rudy awalnya menetap cukup lama di Jerman.


Suatu ketika, Roy meminta Rudy pulang ke Indonesia untuk menjadi aktor dan bermain film.


Tak tanggung-tanggung, Rudy kala itu langsung membintangi tiga film sekaligus.


Tiga film yang langsung dibintangi Rudy kala itu adalah Jakarta Jakarta, Sejuta Duka Ibu, dan Garis-Garis Hidup.


Rudy pun kerap berpasangan dengan aktris Doris Callebaute termasuk kala berakting di film Sejuta Duka Ibu, Garis-Garis Hidup, dan Rosita.


Selain itu, Rudy juga ikut membintangi sejumlah film ternama Indonesia kala itu seperti Perwira Ksatria dan Kisah Cinta Nyi Blorong.


Tercatat mendiang Rudy Salam sudah membintangi setidaknya 46 judul film di sepanjang kariernya.


Rudy pun terakhir kali membintangi film layar lebar kala berperan sebagai Faisal Abdul Hamid di film 2014: Siapa di Atas Presiden?.


Karier Rudy Salam di dunia sinetron juga cemerlang saat ikut membintangi Pernikahan Dini bersama Agnes Monica dan Sahrul Gunawan.


Tak hanya itu, Rudy juga pernah membagikan perjalanan spiritual sebagai seorang pengkhotbah.


Rudy mengaku dulu bahwa dirinya memiliki masa lalu yang cukup kelam.


Bahkan, mendiang Rudy cerita bahwa dirinya dulu termasuk orang yang gila main perempuan dan judi.


Suatu ketika, Roy membawa seorang pendeta untuk berkhotbah di rumah terkait acara keluarga.


Sayangnya, pendeta tersebut mendadak berhalangan hadir dan tak jadi berkhotbah.


Pihak keluarga terutama saudara kandung Rudy lantas meminta dirinya menggantikan pendeta untuk memberikan khotbah.


Siapa sangka, momen tersebut yang kemudian menjadi titik balik Rudy menjadi seorang pengkhotbah hingga saat ini.


Rudy berujar bahwa sosok yang sangat berpengaruh dalam perjalanannya sebagai seorang pengkhotbah adalah Roy.


Kini, mendiang Rudy Salam pergi meninggalkan keluarga untuk selamanya.


Pihak keluarga termasuk Gading Marten dan Roy Marten lantas menuliskan pesan duka yang berharap segala kenangan tentang Rudy akan kekal abadi.


أحدث أقدم